-“…kalian para perawan remaja, telah aku susun surat ini untuk kalian, bukan saja agar kalian tahu tentang nasib buruk yang biasa menimpa para gadis seumur kalian, juga agar kalian punya perhatian terhadap sejenis kalian yang mengalami kemalangan itu…surat kepada kalian ini juga semacam pernyataan protes, sekalipun kejadiannya telah puluhan tahun lewat…”-
Begitulah sang Pram menyusun surat demi surat untuk para perawan remaja masa kini. Bukan tanpa dalih, Pram sadar betapa kejam dan bejatnya bala tentara nippon terhadap perempuan Indonesia yang dijadikan budak seks. Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer -catatan pulau buru- adalah buku Pram yang di tulis dengan mesin ketik pada saat Pram di tahan dan diasingkan di pulau Buru. Pram bersama teman-teman sepembuangannya membuat catatan dan mencoba melacak para budak seks yang ditinggalkan begitu saja di pulau Buru setelah Jepang menyerah pada 1945.
Sedih rasanya melihat bagaimana para perawan remaja buangan pulau Buru. Para perawan remaja yang ditipu oleh fasis Jepang. Mereka yang dibuang di pulau Buru tidak lagi di cari oleh keluarganya, bahkan mereka mungkin dianggap telah hilang ataupun tidak ada sama sekali. Saya tidak akan mereview buku ini, silahkan dibaca sendiri bila tertarik. Selamat membaca sis~
banana 