Awewe, Single Sign On, Limit 3GB

Beberapa waktu lalu, perpustakaan menjadi tempat paling khusyuk untuk menghilangkan penat dari serangan sporadis tugas-tugas kuliah.

Saya senang berlama-lama di sana. Cuacanya sejuk, sofanya nyaman -terutama di ruang referensi-, wifi-nya kencang. Tempat ini serupa surga untuk melepas penat, wifi yang mumpuni buat surfing “apa saja” jadi hal yang paling saya sukai. Alih-alih cari tugas, ruang referensi yang bergelimang 100mbps disulap jadi XXI Korean Drama. Judul A-Z selesai setengah hari.

Namun, semuanya berubah ketika kebijakan free to 3 gigabyte menyerang ruang referensi. Tidak ada lagi XXI korean drama, tidak ada lagi surfing “apa saja”. Ruang referensi berubah jadi lapak pulsa kuota internet, “limited” pula.

Perpustakaan dan ruang referensi yang jadi primadona sudah hilang pamor. Dalam hati saya menggumam “di mana lagi saya akan mencari kesenangan di kampus ini?”. Kampus semakin kering, belum persoalan kurangnya wanita-wanita aduhai di sekolah pasca -sekolah pasca memang ada wanitanya, tapi sudah lewat masa aduhai-nya- haha.!

Free to 3 gigabyte, neraka yang sesungguhnya menghantui pengunjung perpustakaan -kalau tidak lebih halus dikatakan untuk sy pribadi-. Harusnya pihak kampus bisa lebih inovatif lagi dalam merancang kehidupan akademik kampus, jika wifi dibatasi, ada baiknya pihak kampus mendukung sekolah pasca berpindah lokasi ke FISIPOL, yaah, hitung-hitung untuk mengobati kepenatan untuk persoalan “kurangnya wanita-wanita aduhai” yang saya utarakan di atas.

Kalau tidak bisa berpindah ke FISIPOL, bolehlah kampus melakukan taken kontrak dengan waralaba Starbucks, hitung-hitung untuk bersaing gengsi dengan UI. Kalau tidak bisa lagi, minimal kampus bikin kebijakan free akses 24 jam ke seluruh fasilitas UGM dan memberikan asuransi kesehatan bagi mahasiswa sekolah pasca -kuliahnya bikin rentan sakit soalnya-.

Kalau tidak bisa juga, buruk-buruknya free to 3 gigabyte yang sekarang jadi hantu diubah jadi 3 gigabyte to free kembali. Saya rindu ruang referensi yang sejuk itu kembali menjadi surga. Satu lagi catatan penting…

Saya rindu Park Shin Hye, Suzy Bae, Park Min Young, Shin Minh A, Han Groo:’)